Handphone dikalangan pelajar
Ponsel atau yang sering kita sebut sebagai HaPe kini bukan lagi suatu barang mewah seperti waktu pertama kalinya sebuah HaPe muncul di kehidupan kita. Kini HaPe bukan lagi menjadi barang asing sebab semua kalangan masyarakat memilikinya, mulai dari anak
Dari tahun ke tahun, model dan fasilitas HP yang ditawarkan provider sangat beragam. Ada yang model wadah sabun (HP ukuran besar yang ada antenanya, red) hingga HP yang bentuknya mungil imut plus lucu. Bahkan sudah ada model HP yang dikombinasikan dengan jam tangan. Cukup canggih sih, tapi law tu jam tangannya ketinggalan di WC, otomatis HP lu yang berharga jutaan tu akan lenyap begitu saja. Bayangkan uang ortu kalian yang bersusah payah kerja banting tulang untuk membeli HP tersebut demi memenuhi keinginan kalian, eh tau-taunya tu HP hilang begitu saja.
Back to our topic....
Dikalangan reamaja khususnya pelajar, HaPe belum tentu berperan penting bagi prestasi mereka. Hal ini berkaitan, disaat jam pelajaran banyak siswa yang berkutat dengan alat ini (bukannya dengerin materi pelajaran) entah dia ngirim esemes ato blz cmz dari si yayank nya (cwit cwiw), belum lagi saat tiba di rumah seharusnya siswa tuh belajar eh kebanyakan siswa malah SMS-an bahkan telpon-telponan. So, ga sedikit waktu yang terbuang sia-sia, bahkan pulsa pun bisa melayang begitu saja ke awang-awang menebus awan untuk membayar pajak ke satelit palapa. Banyak pengamat pendidikan yang mensesalkan perilaku para pelajar Indonesia. Menurut salah satu pengamat pendidikan dari Universitas Bajaj Bajuri yaitu Prof. DR. H. Bajuri M.M.Pd. pelajar Indonesia tidak sepantasnya berperilaku seperti kalangan bisnisman dalam memanfaatkan kemajuan teknolgi yaitu handphone. ”Mereka belum membutuhkan alat mungil tapi canggih seperti HP, sebab yang mereka butuhkan adalah buku-buku pelajaran yang menunjang untuk pencapaian cita-cita mereka, kalau hanya sekedar sebagai hiburan sih tidak menjadi masalah asal mereka mampu mengatur waktu dan menggunakan Handphone tersebut dengan bijaksana. Dengan kata lain siswa disarankan untuk tidak terlalu sering berhubungan dengan HP sebab akan mengganggu konsentrasi mereka bahkan dapat menimbulkan dampak negatif yang ditimbulkan dari radiasi yang dipancarkan sebuah HP(tuk lebih jelasnya, klik). Selain itu siswa tidak boleh menggunakan HP untuk hal-hal negatif.”
Dari penjelasan Bapak Bajuri seharusnya kita mampu meminimalkan penggunaan HP, sebab selain menimbulkan dampak negatif HP juga mampu mempengaruhi pola pikir pelajar. Ga percaya??????silakan buktikan dengan cara melakukan penilaian terhadap beberapa teman disekeliling kamu, lalu kamu ajak berdiskusi mengenai seberapa pentingkah HP. Bagi pelajar yang sering menggunakan HP mereka akan menjawab ”yo jelas, HP adalah belahan jiwaku. Aku ga bisa hidup tanpa HP bla bla bla bla bla........”(masih banyak komentar mereka). Tapi bagi pelajar yang belum 50% terkontaminasi HP, dia dengan bijaksana menjawab pertanyaan tersebut secara logis dan masuk akal.
Oiya cukup sekian sekilas info dari saya, bagi anda yang tidak setuju atas artikel ini silakan kirim comment anda ke sini.